cliuqe

cliuqe
anywhere

Sabtu, 24 Agustus 2013

Senin, 19 agustus 2013, 23:32 wib

Malam ini aku berkumpul dengan sahabat2 SMA ku,sayang salah satu sahabatku tak bisa hadir karna harus bertanggung jawab dengan profesinya.

Cepat sekali waktu ini berlalu, terasa sebentar sekali temu kangen antara kami. Masih beku rasanya rindu ini  pada sahabat2ku tercinta. Semoga aku dan mereka bertemu lagi di waktu yang akan datang ..amin..
Salah satu sahabatku ada yang menyukaiku. Katanya sieh sedari kelas 2 SMA dulu. Tapi dia mengungkapkan persaannya ketika aku telah duduk di bangku kuliah.

Berulang kali ia mengatakan ingin menunggu ku hingga selesai kuliah dan ingin melamarku. Tapi tidak yakin karna aku menganggap dia tidak serius. Dia berulang kali meyakinkan ku. Aku menganggap dia sahabatku, tidak bisa aku yakini bahwa rasa sahabat ini kelak bisa berubah jadi cinta, aku hanya bilang bahwa rasa itu tidak bisa di paksakan. Tidak perlu menungguku, kita tidak akan tau apa yang akan terjadi besok. Kita tidak tau bahwa yang kita inginkan itu belum tentu yang terbaik untuk kita. Janganlah menunggu ku, karena aku tak bisa menjanjikan apapun.

Segala kalimat ku lontarkan agar dia tidak terlalu menungguku. Tapi,,dia kekeh ingin menunggu ku..menunggu dan menunggu seolah-olah dia yakin sekali dengan pilihannya. Dia tidak ingin penantiannya selama ini hanya menjadi sia2. Lalu aku hanya mampu bilang ‘terserah dan jangan memaksa cinta’. Tapi tetap saja ada jawabannya seakan2 dia sangat berkonsisten dengan itu.
Dalam hitungan tahun kami tidak bertemu. Hingga akhirnya tibalah pertemuan malam ini dengan sahabat ku yang lainnya. Aku dan yang lainnya berkumpul di tempat karauke, sementara dia menyusul. Setengah jam berlalu barulah ia datang dan menggandeng seorang wanita. Awalnya aku mengira itu adiknya. Tapi ternyata..wanita itu pacarnya. Mereka telah berhubungan selama lima bulan. Nama wanita itu pun ayu juga..hmmm

Salah satu sahabatku menggoda dengan mengatakan bahwa gak dapet orang nya, namanya pun jadi. Kami hanya tertawa2 saja.
Sepintas dalam hatiku..entah seperti apa..timbul rasa yang mengatakan bahwa ternyata konsistensi sahabat pria ku yang satu itu bisa di ukur ketahanannya. Kekehnya yang lalu itu masih terbayang di otak ku, bagaimana dia menjadi pria dewasa ynag meyakinkan konsistensinya kepada wanita yang ia inginkan. Tapi malam itu, semua itu seperti tebakar hingga abu.

Aku merasa heran padanya, entah serius atau tidak dengan wanita itu bukanlah urusanku. Tapi ketika ditanya, dia sayang sama pacarnya itu. Hilang semua konsistensinya dulu.
Bukannya apa, ketika dulu aku mengatakan untuk tidak menungguku, kenapa harus menunjukkan kekonsistenan yang amat sangat padahal jelas aku telah berkata tidak padanya. aku berfikir..sampai mana lah batas akhir dia menunggu, jika ingin menunggu,,silahkan tunggu sampai garis finish. Itu membuat aku mengira bahwa sampai kapanpun dia akan menungguku samapi aku benar2 menikah..meskipun aku tak yakin ada orang sesabar itu.

Namun akan berbeda ceritanya jika ketika aku menolaknya berulang kali lalu ia berkata “baiklah jika kau tak ingin aku menunggumu. Sampai kapanpun kau hanya akan menjadi sahabatku” . maka pertemuan malam ini takkan membuat aku tercengang melihat ia menggandeng wanita. Karna berarti dia telah menemukan pengobat dan sekaligus penyejuk hatinya.
Kaget memang..jujur ...aku jadi merasa ..gimana yah,,,hhmm gitu lah...selama ini aku mengira dia masih menunggu. Ternyata dia sudah menggandeng wanita lain. Yaa..kalau dia masih menunggupun aku juga tidak menautkan hati padanya.

Aku hanya menjadikan ini pelajaran untuk tidak terlalu percaya pada pria yang mengatakan ingin menunggu. Penantian itu banyak sekali cobaannya. Apalagi yang ditunggu itu belum pasti adanya. Jadi untuk para pria, jika wanita telah mengatakan TIDAK,,jangan mengumbar konsistensi bahwa anda akan setia menunggunya. Itu membuat wanita menjadi merasa tinggi. Padahal kita tidak akan pernah tau masalah hati kita ini akan bagaimana kedepannya. Banyak hal yang terjadi dalam hari2 yang kita lalui. Serahkan saja pada yang di atas, jika ingin menunngu, tunggu lah jodoh yang datang dari Allah, bukan berdasar kan apa yang di sukai oleh hati kita. Karna sesungguhnya hati kita itu adalah tempatnya khilaf dan salah.
Contohnya cerita di atas...hmmm...bikin minus penilaian tentang pria yang berkonsisten jadinya.
Malam bersama sahabat2ku tercinta
Ayu(penulis), Nia, Icha, Ewin, Edwin, Ivan
I miss you always...
See you one beautiful day....


2 komentar:

  1. tapi kenapa waktu itu dya harus bilang kalau itu pacarnya???
    kalau ia memang sungguh2...kenapa harus bohong ...kalau alasanya untuk melihat reaksi/manasin ayu kenapa harus bohong??
    hmm...ntah lahheeeeee..
    allahualam...
    :)

    BalasHapus