cliuqe

cliuqe
anywhere

Senin, 24 Oktober 2011

Oleh al-Kitab al-Baghdadi


Oleh al-Kitab al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikh Baghdad
Ketika menyebutkan biografi Ahmad Ibnu ‘Abdul Jalil, beliau menyebutkan seuntai sya’ir:
“Tidaklah orang mulia itu seperti orang yang hina dan tidak pula orang yang cerdik itu semacam orang yang bodoh.
Nilai seorang itu setiap kali dia bisa menguasai sesuatu dengan baik.
Inilah yang diputuskan oleh Imam “Ali Bin Abi Thalib”
Seorang penyair bersenandung:
“(Menuntut ilmu dengan baik ini) tidak akan bisa dicapai oleh orang yang banyak keluarga serta berpendidikan tinggi.
Hanya orang yang sedang sendirian yang mampu mencapainya.”
Ungkapan seorang penyair:
“Jika engkau tidak mampu melakukan sesuatu, maka tinggalkanlah.
Dan lanjutkan pada yang engkau mampu melakukannya.(Syarah Kitab Hilyah Thalibil ‘Ilmi)
‘Umar bin Al-Khaththab berkata:

Untuk semua


Untuk semua
Dimanapun kita hidup, tidak akan pernah lepas dari 3 sikap orang terhadap kita:
1. simpati, orang yang simpati akan mendengarkan kata-kata kita & mendukung apa yang kita kerjakan, mengingatkan ketika salah.
2. apatis, walau berhadapan dengan kita tapi hatinya jauh dari kita, dia tidak perduli dengan apa yang kita lakukan.
3. antipati, akan selalu menentang apa-apa yang kita katakan & kerjakan, meskipun itu kebenaran. maka..kita harus siap dengan ke 3 sikap orang itu & jangan merasa sakit hati saat menghadapinya.
Mengapa Rasulullah saw melarang kita minum berdiri??. ternyata secara merdis, dalam tubuh manusia ada penyaring yang bernama sfringer. saringan itu membuka ketika kita duduk dan menutup ketika kita berdiri. air diminum belum 100% steril. jika kita minum sambil berdiri maka air tidak akan disaring karena sfringer tertutup & jika air ttak disaring itu langsung masuk ke kandung kemih, bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. ginjal kita gratis dari Allah, jika rusak akan memakan biaya puluhan ratusan juta rupiah. Masya Allah dalan sunnah rasulullah ada mukjizat & manfaat bagi manusia dijamin tiada yang merugikan...

Nasehat yang Bermanfaat dalam Berteman


Nasehat yang Bermanfaat dalam Berteman
Sudah pada tempatnya apabila kita berteman dengan orang yang berakhlak mulia dan bertakwa.
Berteman dengan orang-orang yang apabila kita ulurkan tangan kita maka ia akan menyambutnya.
Apabila dia melihat kebaikan pada diri kita maka dia menghitungnya, apabila melihat kekurangan kita dia menutupinya.
Marilah berteman dengan orang yang apabila kita meminta sesuatu kepadanya maka dia memberikannya, dan apabila kita diam dia akan menyapa kita.
Marilah kita berteman dengan orang yang apabila kita berbicara benar maka dia akan membenarkan ucapan kita, dan apabila terjadi pertikaian maka dia akan mengalah karena dia akan lebih mengutamakan kita.
Isa bin Maryam berkata,”Bertemanlah dengan orang yang apabila anda melihatnya ia akan mengingatkan anda kepada Allah SWT, dan apabila ia berbicara ia akan menambah pengetahuan anda serta mendorong anda untuk beramal meraih akhirat.
Ahmad bin Harb berkata,”Saya beribadah kepada Allah SWT selama 50 tahun, tanpa pernah merasakan nikmatnya ibadah sehingga saya meninggalkan 3 hal: Saya meninggalkan keridhoan manusia disaat saya berbicara tentang kebenaran, saya tidak berkumpul dengan orang fasiq sehingga saya bisa bergaul dengan orang-orang salih dan saya meninggalkan kenikmatan dunia sehingga saya bisa merasakan kenikmatan akhirat.
Semoga Allah merahmati seorang penyair Arab yang menjelaskan makna ini dengan perkataannya,” Apabila anda berada di tengah-tengah manusia maka bertemanlah dengan orang yang terbaik diantara mereka, jangan bergaul dengan orang jahat karena anda akn menjadi jahat. Kepada seseorang jangan ditanya tentang ikhwal dirinya tetapi bertanyalah kepada temannya, karenasetiap teman akan mengikuti teman sepergaulannya.[1]



[1] Mubasysyirah Binti Mahrus Ali, Begini Seharusnya Menjadi Muslimah Cerdas, 2010, hlm:66-67