Cinta,
Kesuksesan dan Harta
Pada
hari di musim semi yang indah itu, di suatu tempat di atas planet bumi, di
antara pulau-pulau dan di atas batas-batas tepi kemanusiaan. Juga, di antara
jalan-jalan kehidupan, kota-kota dunia nan luas dan di atas bukit-bukit indah
yang rumah nan cantik itu berbeda. Pada hari tersebut nyonya rumah keluar
bermaksud memeriksa keadaan sekeliling rumah. Tiba dihadapannya ia melihat tiga
orang laki-laki yang kewibawaan mereka memancarkan kebijaksanaan dan
ketenangan, yang sedang duduk dip agar rumah. Ia mendatangi mereka dalam
keadaan khawatir. Penuh tanda tanya di setiap tempat. Apa yang mereka inginkan?
Penampilan mereka kelihatan asing. Siapakah gerangan mereka? Dan apa yang
sedang mereka tunggu?
Secara
malu-malu ia menghampiri dan mendahului mereka dengan sapaan dan salam.
Kemudian dengan gugup ia melanjutkan, “Anda semua kelihatan asing dan bukan
dari sekitar sini?”
Salah
seorang dari mereka tersenyum dan menjawab salam, lalu membenarkan bahwa mereka
memang orang asing. Kemudian ia menanyakan apakah pemimpin rumah ada di dalam?
Wanita itu memberitahu mereka bahwa ia masih bekerja dan akan kembali pada sore
hari.
Dengan
penuh kehormatan dan penghargaan, mereka tersenyum kepadanya dan mengatakan,
“Bila begitu kami akan menunggu sampai sore hari”. Ia kembali ke rumah sambil
terus bergumam, “Mereka tamu-tamu kami. Oleh sebab itu, aku harus membuat
makanan paling lezat dan mengundang selera, serta merapikan rumah sampai
suamiku pulang sore ini. Agar ia dan para tamunya merasa nyaman dengan kondisi
jamuan spesial ini.”