cliuqe

cliuqe
anywhere

Jumat, 07 Juni 2013

karya ilmiah-Pengabdian Tiada Henti


Mata Kuliah:                                                                                                    Dosen Pembimbing:  
Etika & Profesi Keguruan                                                                               Nasrul HS, S.Pd, M.A


PENGABDIAN TIADA HENTI
Karya Ilmiah


 









Disusun Oleh :

AYU HANDAYANI
10914005225
IV G

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2011

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan hati sehingga penulis  dapat menyelesaikan dan menyusun sebuah karya ilmiah ini dengan judul “Pengabdian Tiada Henti “ pada mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan.
            Shalawat berangkaikan salam semoga selalu tercurahkan buat Nabi kita Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau kita semua bisa mengarungi gelombang ilmu pengetahuan.
Isi tulisan karya ini hanyalah setitik tinta di sebuah buku yang berharga, semoga dapat menambah wawasan dan  rasa hormat terhadap guru, serta memiliki rasa bangga dengan cita-cita menjadi guru. Di samping dari semua itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kemajuan tulisan kaya ilmiah selanjutnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
                                                                                                              Pekanbaru, 25 juli 2011

                                                                                                                         Penyusun,







i
 
 


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C.  Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa..................................................................... 3
B. Pengabdian Guru.......................................................................................................... 4
C. Kreativitas Guru............................................................................................................ 6
D. Rahmat Guru Membawa Kemuliaan............................................................................ 6
E. Teacher’s Duties............................................................................................................ 7
F. Memuliakan Guru.......................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP                          
KESIMPULAN................................................................................................................. 9
DAFTAR  PUSTAKA..................................................................................................... 10   
                                                                                                                       



ii
 
 


BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Guru yang baik memiliki jiwa sosial yang tinggi baik di sekolah, masyarakat maupun dimana berada. Kehadirannya sangat dielu-elukan, keberadaannya sangat dirasakan oleh masyarakat. Orang akan merasakan kehilangan jika hanya beberapa hari saja tidak kelihatan, perannya selalu dinantikan untuk menggapai kemajuan bersama motto hidup. Baginya “Apa yang telah dapat kuiberikan pada masayarakat bukan sebaliknya apa yang telah diberikan masyarakat terhadapku”. Seorang guru memiliki jiwa sosial yang tinggi sangat berpengaruh menciptakan generasi anti korupsi di negeri ini. Karena pada dasarnya para koruptor hanya memikirkan kepentingan pribadi bukan kepentingan orang lain apalagi kepentingan bersama.
Dalam UU RI No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pada pasal 6 dinyatakan bahwa kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Selama ini guru selalu dikejar target kurikulum yang mesti sampai pada siswa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika siswa belum paham tidak tertutup kemungkinan guru harus bekerja keras lagi, siswa wajib mengikuti pelajaran tambahan atau les. Hal ini di lakukan agar siswa sukses mengikuti ujian, baik ujian sekolah maupun ujian nasional.
Di dalam karya ilmiah ini dipaparkan tentang pengabdian seorang guru selama hidupnya, yang tidak hanya sekedar mengejar kurikulum di sekolah melainkan ada peran yang lebih mulia dari dari itu.
B.     Rumusan Masalah
1.     
1
 
Seperti apakah guru itu?
2.      Bagaimana pengabdian guru yang sebenarnya?
3.      Kemuliaan seperti apakah yang diterima oleh guru?
4.      Apa sajakah yang termasuk sebagai tugas guru?
5.      Keberkahan seperti apakah yang kita dapatkan dari seorang guru?

C.     Tujuan
Mengajak pembaca untuk lebih memahami tentang guru, baik dari segi perannya maupun tugas-tugasnya. Menjelaskan kepada membaca tentang guru dakam pengabdiannya yang mulia.












2
 
 



BAB II : ISI
Pengabdian Tiada Henti
A.    Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
            Profesi guru bukanlah merupakan pekerjaan yang dapat dipandang sebelah mata, membutuhkan skill dan keahlian dalam mengajar. Tetapi profesi guru juga merupakan pekerjaaan yang menyenangkan bagi seseorang yang bertekad menjadi guru, karena menurutnya guru itu adalah sosok yang mulia dan menjadi teladan bagi murid-muridnya.
            Apabila seorang guru berhasil menyampaikan ilmunya kepada murid dengan cara yang menyenangkan, maka akan ada kepuasan tersendiri yang  dirasakan guru tersebut atas apa yang telah ia ajarkan dan diterima dengan baik oleh muridnya. Selain itu, hubungan baik antara guru dan murid tercipta seiring dengan proses belajar mengajar. Hal ini didukung dengan karakteristik guru idola seperti guru yang tegas, tetapi menyenangkan, dan selalu berpenampilan yang menarik sebagai seorang guru.
Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu kepada kita. Beliau begitu berharga dan berjasa karena dengan ilmu pengetahuan kita dapat menjalani dan menikmati hidup dengan layak, bahkan meningkat. Oleh karena itu kita perlu menjalin hubungan baik dengan guru untuk mempererat silaturrahmi dan menunjukkan hormat kita, perhatian kita dan berterima kasih kepada guru. Dari situlah, hubungan kita dengan guru akan berlanjut terus dengan baik melampaui masa sekolah dan sepanjang hayat dengan dia, keluarganya, bahkan keturunannya.




3
 
 


Seorang guru mengabdikan diri atas ilmu yang ia kuasai, memberikan dan mengajarkannya kepada murid-muridnya. Menjadi panutan di dalam dan di luar sekolah yakni lingkungan masyarakat sekitarnya. Bukan kah guru adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA ….atau perlu diganti jadi, PAHLAWAN ‘tanpa menunggu’ BALAS JASA. Maka hendaknya ‘pendidik’ bisa menjadi seperti sang surya, yang HANYA MEMBERI dan TAK HARAP KEMBALI. Salah satu pujian mulia untuk guru adalah guru merupakan manusia yang hebat. Takdir membuat mereka untuk berbagi ilmu dengan kita, dan itulah anugerah untuk mereka.
Setiap mahluk adalah guru yang membawa pelajaran dan pengajarannya masing-masing di kehidupan ini , mereka memiliki peran dan manfaat dalam mencerdaskan alam ini. Sosok guru sebagai seseorang yang mendidik melalui pengabdiannya yang tanpa henti yakni seseorang yang membentuk karakter yang baik dalam pengajarannya dan yang paling Mulia dari semuanya adalah Guru mengajar tanpa kata-kata , karena setiap langkahnya adalah pelajaran mulia bagi kita. Guru mengajarkan kita melalui kehidupan kesehariannya yang patut kita contoh dan teladani untuk kehidupan kita. Mengajar adalah belajar dan bersabar , bersabarlah dalam mengajar seperti kita sedang mengajari diri kita sendiri disaat kita sangat tidak mengerti akan sesuatu dan masih bingung untuk mendapatkan pemahaman yang baik dari hal itu.
Teachers, everyday is a hero. Karena keterlibatan guru secara penuh, memungkinkan anak didik menjadi manusia masa depan mampu menjalani kehidupan dengan baik.[1]
B.     Pengabian Guru
4
 
Guru mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa dan hati nurani bukan semata-mata karena tuntutan materi. Menjadi guru berdasarkan tuntutan pekerjaan adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi menjadi guru berdasarkan panggilan jiwa bukanlah sesuatu yang mudah, karena jiwa nya lebih menuntut pengabdian kepada anak didik dari pada tuntutan materi.
Wajarlah bila dikatakan bahwa guru itu adalah cerminan pribadi yang mulia, karena figur guru dengan segala kemuliaannya yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, bukan hanya sekedar sebuah pekerjaan .
Kepribadian guru tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing muridnya. Dengan sikapnya yang teladan, guru harus memiliki pribadi yang dapat dijadikan contoh profil guru yang ideal dalam pengabdiannya yang setia.
Kesetiaan guru yang tercermin dari pengabdian yang ia jalani menjadikannya sebagai sosok guru yang mulia. Guru menyisihkan waktunya demi kepentingan anak didik, membimbing anak didik, mendengarkan keluhan anak didik, menasihati anak didik, membantu kesulitan anak didik dalam segala hal yang bisa menghambat aktivitas belajarnya, berbicara dan bersenda gurau di sekolah, bukan hanya duduk di kantor dengan sesama guru, dan juga bukan membuat jarak dengan anak didik, dan juga bukan merendahkan harga diri anak didik.
Pengabdian guru kepada anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah, dan juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar simbol atau semboyan yang terpampang di kantor dewan guru. Iri hati, koruptor, munafik, suka menggunjing, berbicara tidak sopan, bersikap mendzalimi, adu domba dan lain sebagainya, tetapi mengabdi di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan peran guru demi kebaikan.
Guru tidak pernah memusuhi anak didiknya meskipun suatu ketika ada anak didiknya yang berbuat kurang sopan. Bahkan dengan sabar dan bijaksana guru memberikan nasihat bagaimana cara bertingkah laku yang sopan pada orang lain. Guru seperti itulah yang diharapkan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan. Bukan guru yang hanya menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak anak didik, sementara jiwa dan wataknya tidak dibina. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi untuk membentuk jiwa dan watak anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik yang dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak dan potensi yang perlu dipengaruhi dengan sejumlah norma hidup.
5
 
Pembelajaran mengenai seluruh norma hidup tidak hanya bisa diberikan guru di dalam kelas, tetapi di luar kelas juga harus guru dapat memberikan contoh melalui sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Selain itu, pendidikan dilakukan tidak semata-mata dengan perkataan tetapi diaplikasikan dengan sikap, tingkah laku dan perbuatan juga.  tugas guru tidak hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan.

C.    Kreativitas guru

Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin mengetahui segala sesuatu disekelilingnya, yang belum diketahuinya. Berawal dari rasa ingin tahu maka timbulah ilmu pengetahuan. Siswa tidak sekedar menerima dan menyerap pelajaran-pelajaran yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung melalui keaktifannya dalam proses pembelajaran. Disinilah guru memainkan kreatifitasnya untuk menciptakan keaktifan murid.
Guru hendaknya memperhatikan taktik pembelajaran yang diberikan kepada siswa seperti, mengatur tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran ,dll. Pada saat ini tidak hanya siswa yang harus melahirkan kreativitas namun guru juga dituntut lebih kreatif dalam cara pengajarannya. Sebagai seorang guru harus dapat melahirkan kreativitas - kreativitas yang menarik bagi pembelajaran siswanya sehingga siswa tidak mudah bosan dan selalu senang dalam menghadapi pelajaran.

D.    Rahmat Guru Membawa Kemuliaan

Rahmat guru memungkinkan kita menguasai semua pengetahuan. Kemuliaan Guru Bukan hanya pada ilmu semata melainkan terletak pada kewibawaannya, Demikian di antara sebagian ungkapan Armen Mukhtar, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang.[2]
6
 
Karena itu Performan guru yang terlihat dari sikapnya sehari-hari yang terlihat dari berbagai aspek harus dapat menjadi idola atau tauladan oleh murid/siswa bahkan oleh masyarakat. Artinya sosok guru adalah seseorang yang senantiasa dihormati dan dihargai. Dihormati bukan hanya karena pintar atau bagus dalam mengajar, tetapi juga di cerminkan melalui sikap sopan santunnya sehari-hari. Selain itu, seorang guru yang mulia harus cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas social, dan cerdas spiritual.
Kemuliaan seorang guru adalah mampu memberikan layanan terbaik kepada peserta didiknya. Mampu menjadi mata air bagi peserta didik untuk menghilangkan rasa haus dan dahaga akan ilmu. Teliti melihat kebutuhan dan kondisi siswa. Kemuliaan seorang guru harus terus dijaga dan terjaga oleh para guru itu sendiri. Oleh karena itu, guru memulainya dengan selalu memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada para peserta didik.
E.     Teacher’s Duties
Teacher’s duty is not only a profession, but also as a duty of humanity and society. Teacher transfers knowledge to students, to create a harmonic personality, to provide students become a good citizen, teacher as a media in studying, as a leader to lead a students into adult, teacher as a connector between school and society, teacher as discipline, teacher as administrator and manager, the occupation teacher as a profession, teacher as a curriculum planner, as an instructor and sponsor in students’ activities, helps students to solve their problem and teaches them from unable to capable.
7
 
Guru dan anak didik itu satu dalam jiwa dan terpisah dalam raga. Kesatuan jiwa guru dengan anak didik tidak dapat dipisahkan oleh apa pun termasuk perubahan waktu. Tidak ada istilah "mantan guru" dan "mantan anak didik" meskipun guru telah pensiun dan anak didik telah tamat sekolah. Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, maka di pundak guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Memiliki tugas memang berat, tapi lebih berat lagi memiliki tanggung jawab. Sebab, tanggung jawab guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga di luar sekolah.

F.     Memuliakan guru
http://madecenik.files.wordpress.com/2010/06/guru1.png?w=300&h=297            Wajib bagi seorang murid memuliakan gurunya atas pengabdian dan pengorbanan yang dilakukan guru selama masa hidupnya. Apalagi kebaikan dunia dan akhirat hanya bisa diraih dengan adab yang mulia, dan kurangnya adab merupakan sumber terhalangnya kebaikan dunia dan akhirat. Imam Ibnu Hazm berkata:”Para ulama bersepakat akan wajibnya memuliakan ahli Al-Qur’an, ahli islam dan Nabi, demikian pula wajib hukumnya memuliakan para khalifah, pemilik keutamaan dan orang-orang yang berilmu”.[3] Selain itu, seorang murid juga wajib mengakui dan menyadari kelebihan sang guru, karena telah menerima banyak manfaat dari guru.
            Pengabdian tanpa henti oleh guru menjadikan ia sosok berharga, sehingga menjadikan pahala bagi yang mendo’akan kebaikan untuk guru. Rasulullah bersabda:”Apabila ada orang yang berbuat baik kepada kalian maka balaslah dengan balasan yang setimpal, apabila kamu tidak mampu membalasnya maka do’akanlah kebaikan untuknya sehingga kalian merasa bahwa do’a tersebut telah setimpal dengan pemberiannya.”[4]
           
           



8
 
 



BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
            Gurulah sebutannya bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam membagikan dan mengamalkan ilmunya. Tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga memberikan bimbingan demi membentuk karakter kebpribadian anak didik, yang kelak akan menjadi kebanggaan bangsa.
            Merasa memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencerdaskan anak bangsa, tetapi tidak merasa terbebani dengan tanggung jawabnya. Dengan modal keikhlasan yang menjadi bekal utamanya. Melakoni perannya sebagai guru yang tidak hanya ia perankan dalam sekolah, melainkan dalam keluarga, bahkan lingkungan masyarakat.
            Seorang guru mengabdi, menjadi panutan bagi muridnya, menjadi kebanggaan bagi keluarganya, dan menjadi yang diharapkan seta dibutuhkan bagi masyarakat. Mengabdi di sekolah, mengabdi dimasyarakat, dan mengabdi kepada sang Pencipta. Pengabdiannya ia lakukan dimulai ia keluar dari rumah hingga ia pergi lagi.
           








9
 
 




DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ali, Mahrus,2011, Begini Seharusnya Menjadi Muslimah Cerdas, Solo:At-Tabiyan
Danim, Sudarwan, 2011, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung:Alfabeta
http//madecenik/rahmat guru membawa kemuliaan.
http://rumahlutfi.files.wordpress.com/2009/02/teacher.jpg














10
 
                                                                                    



[1] .Prof.Dr.H.Sudarwan Danim.Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru.hlm:5
[2] http//madecenik/rahmat-guru-membawa-kemuliaan.
[3] HR. Ahmad dalam Al-Musnad no 22807.
[4] HR. Abu Dawud no. 1672.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar