Mata
Kuliah: Dosen Pembimbing:
Etika
& Profesi Keguruan Nasrul
HS, S.Pd, M.A
PENGABDIAN TIADA HENTI
Karya Ilmiah
Disusun
Oleh :
AYU
HANDAYANI
10914005225
IV G
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SULTAN
SYARIF KASIM
RIAU
2011
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan
ketabahan hati sehingga penulis dapat
menyelesaikan dan menyusun sebuah karya ilmiah ini dengan judul “Pengabdian
Tiada Henti “ pada mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan.
Shalawat
berangkaikan salam semoga selalu tercurahkan buat Nabi kita Muhammad SAW,
karena berkat perjuangan beliau kita semua bisa mengarungi gelombang ilmu
pengetahuan.
Isi tulisan karya ini hanyalah setitik tinta di sebuah
buku yang berharga, semoga dapat menambah wawasan dan rasa hormat terhadap guru, serta memiliki
rasa bangga dengan cita-cita menjadi guru. Di samping dari semua itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kemajuan tulisan kaya ilmiah selanjutnya.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pekanbaru, 25 juli 2011
Penyusun,
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa..................................................................... 3
B. Pengabdian Guru.......................................................................................................... 4
C. Kreativitas Guru............................................................................................................ 6
D. Rahmat Guru Membawa Kemuliaan............................................................................ 6
E.
Teacher’s Duties............................................................................................................ 7
F.
Memuliakan Guru.......................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
|
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Guru
yang baik memiliki jiwa sosial yang tinggi baik di sekolah, masyarakat maupun
dimana berada. Kehadirannya sangat dielu-elukan, keberadaannya sangat dirasakan
oleh masyarakat. Orang akan merasakan kehilangan jika hanya beberapa hari saja
tidak kelihatan, perannya selalu dinantikan untuk menggapai kemajuan bersama
motto hidup. Baginya “Apa yang telah dapat kuiberikan pada masayarakat bukan
sebaliknya apa yang telah diberikan masyarakat terhadapku”. Seorang guru
memiliki jiwa sosial yang tinggi sangat berpengaruh menciptakan generasi anti
korupsi di negeri ini. Karena pada dasarnya para koruptor hanya memikirkan
kepentingan pribadi bukan kepentingan orang lain apalagi kepentingan bersama.
Dalam
UU RI No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pada pasal 6 dinyatakan bahwa
kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.
Selama
ini guru selalu dikejar target kurikulum yang mesti sampai pada siswa sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika siswa belum paham tidak tertutup
kemungkinan guru harus bekerja keras lagi, siswa wajib mengikuti pelajaran
tambahan atau les. Hal ini di lakukan agar siswa sukses mengikuti ujian, baik
ujian sekolah maupun ujian nasional.
Di
dalam karya ilmiah ini dipaparkan tentang pengabdian seorang guru selama
hidupnya, yang tidak hanya sekedar mengejar kurikulum di sekolah melainkan ada
peran yang lebih mulia dari dari itu.
B. Rumusan
Masalah
1.
Seperti apakah guru itu?
|
2.
Bagaimana
pengabdian guru yang sebenarnya?
3.
Kemuliaan
seperti apakah yang diterima oleh guru?
4.
Apa
sajakah yang termasuk sebagai tugas guru?
5. Keberkahan
seperti apakah yang kita dapatkan dari seorang guru?
C. Tujuan
Mengajak
pembaca untuk lebih memahami tentang guru, baik dari segi perannya maupun
tugas-tugasnya. Menjelaskan kepada membaca tentang guru dakam pengabdiannya
yang mulia.
|
BAB II : ISI
Pengabdian Tiada Henti
A. Guru
adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Profesi
guru bukanlah merupakan pekerjaan yang dapat dipandang sebelah mata,
membutuhkan skill dan keahlian dalam mengajar. Tetapi profesi guru juga
merupakan pekerjaaan yang menyenangkan bagi seseorang yang bertekad menjadi
guru, karena menurutnya guru itu adalah sosok yang mulia dan menjadi teladan
bagi murid-muridnya.
Apabila
seorang guru berhasil menyampaikan ilmunya kepada murid dengan cara yang
menyenangkan, maka akan ada kepuasan tersendiri yang dirasakan guru tersebut atas apa yang telah
ia ajarkan dan diterima dengan baik oleh muridnya. Selain itu, hubungan baik
antara guru dan murid tercipta seiring dengan proses belajar mengajar. Hal ini
didukung dengan karakteristik guru idola seperti guru yang tegas, tetapi
menyenangkan, dan selalu berpenampilan yang menarik sebagai seorang guru.
Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu
kepada kita. Beliau begitu berharga dan berjasa karena dengan ilmu pengetahuan
kita dapat menjalani dan menikmati hidup dengan layak, bahkan meningkat. Oleh
karena itu kita perlu menjalin hubungan baik dengan guru untuk mempererat
silaturrahmi dan menunjukkan hormat kita, perhatian kita dan berterima
kasih kepada guru. Dari situlah, hubungan kita dengan guru akan berlanjut terus
dengan baik melampaui masa sekolah dan sepanjang hayat dengan dia, keluarganya,
bahkan keturunannya.
|
Seorang guru
mengabdikan diri atas ilmu yang ia kuasai, memberikan dan mengajarkannya kepada
murid-muridnya. Menjadi panutan di dalam dan di luar sekolah yakni lingkungan
masyarakat sekitarnya. Bukan kah guru adalah PAHLAWAN TANPA TANDA JASA ….atau
perlu diganti jadi, PAHLAWAN ‘tanpa menunggu’ BALAS JASA. Maka hendaknya
‘pendidik’ bisa menjadi seperti sang surya, yang HANYA MEMBERI dan TAK HARAP
KEMBALI. Salah satu pujian mulia
untuk guru adalah guru merupakan manusia yang hebat. Takdir membuat mereka
untuk berbagi ilmu dengan kita, dan itulah anugerah untuk mereka.
Setiap mahluk adalah guru yang membawa pelajaran
dan pengajarannya masing-masing di kehidupan ini , mereka memiliki peran dan
manfaat dalam mencerdaskan alam ini. Sosok guru sebagai seseorang yang mendidik
melalui pengabdiannya yang tanpa henti yakni seseorang yang membentuk karakter
yang baik dalam pengajarannya dan yang paling Mulia dari semuanya adalah Guru
mengajar tanpa kata-kata , karena setiap langkahnya adalah pelajaran mulia bagi
kita. Guru mengajarkan kita melalui kehidupan kesehariannya yang patut kita
contoh dan teladani untuk kehidupan kita. Mengajar adalah belajar dan bersabar
, bersabarlah dalam mengajar seperti kita sedang mengajari diri kita sendiri
disaat kita sangat tidak mengerti akan sesuatu dan masih bingung untuk
mendapatkan pemahaman yang baik dari hal itu.
Teachers,
everyday is a hero. Karena keterlibatan guru secara penuh, memungkinkan anak
didik menjadi manusia masa depan mampu menjalani kehidupan dengan baik.[1]
B. Pengabian
Guru
|
Wajarlah bila dikatakan bahwa guru itu adalah cerminan pribadi yang mulia, karena figur guru dengan segala kemuliaannya yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, bukan hanya sekedar sebuah pekerjaan .
Kepribadian
guru tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing
muridnya. Dengan sikapnya yang teladan, guru harus memiliki pribadi yang dapat
dijadikan contoh profil guru yang ideal dalam pengabdiannya yang setia.
Kesetiaan
guru yang tercermin dari pengabdian yang ia jalani menjadikannya sebagai sosok
guru yang mulia. Guru menyisihkan waktunya demi kepentingan anak didik,
membimbing anak didik, mendengarkan keluhan anak didik, menasihati anak didik,
membantu kesulitan anak didik dalam segala hal yang bisa menghambat aktivitas
belajarnya, berbicara dan bersenda gurau di sekolah, bukan hanya duduk di
kantor dengan sesama guru, dan juga bukan membuat jarak dengan anak didik, dan
juga bukan merendahkan harga diri anak didik.
Pengabdian
guru kepada anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah, dan juga
tercermin dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar simbol atau semboyan
yang terpampang di kantor dewan guru. Iri hati, koruptor, munafik, suka
menggunjing, berbicara tidak sopan, bersikap mendzalimi, adu domba dan lain
sebagainya, tetapi mengabdi di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan peran
guru demi kebaikan.
Guru
tidak pernah memusuhi anak didiknya meskipun suatu ketika ada anak didiknya
yang berbuat kurang sopan. Bahkan dengan sabar dan bijaksana guru memberikan
nasihat bagaimana cara bertingkah laku yang sopan pada orang lain. Guru seperti
itulah yang diharapkan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan. Bukan guru
yang hanya menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak anak didik, sementara jiwa
dan wataknya tidak dibina. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah
suatu perbuatan yang mudah, tetapi untuk membentuk jiwa dan watak anak didik
itulah yang sukar, sebab anak didik yang dihadapi adalah makhluk hidup yang
memiliki otak dan potensi yang perlu dipengaruhi dengan sejumlah norma hidup.
|
C. Kreativitas guru
Salah satu insting
manusia
adalah selalu cenderung ingin mengetahui segala sesuatu disekelilingnya, yang
belum diketahuinya. Berawal dari rasa ingin tahu maka timbulah ilmu
pengetahuan. Siswa tidak sekedar menerima dan menyerap pelajaran-pelajaran yang
disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung melalui keaktifannya dalam
proses pembelajaran. Disinilah guru memainkan kreatifitasnya untuk menciptakan
keaktifan murid.
Guru hendaknya
memperhatikan taktik pembelajaran yang diberikan kepada siswa seperti, mengatur
tempat duduk, mengatur jadwal pelajaran ,dll. Pada saat ini tidak hanya siswa
yang harus melahirkan kreativitas namun guru juga dituntut lebih kreatif dalam
cara pengajarannya. Sebagai seorang guru harus dapat melahirkan kreativitas -
kreativitas yang menarik bagi pembelajaran siswanya sehingga siswa tidak mudah
bosan dan selalu senang dalam menghadapi pelajaran.
D. Rahmat Guru Membawa Kemuliaan
Rahmat guru memungkinkan kita menguasai semua
pengetahuan. Kemuliaan Guru Bukan hanya pada ilmu semata melainkan terletak
pada kewibawaannya, Demikian di antara sebagian ungkapan Armen Mukhtar, Dekan
Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang.[2]
|
Kemuliaan seorang guru adalah mampu
memberikan layanan terbaik kepada peserta didiknya. Mampu menjadi mata air bagi peserta didik
untuk menghilangkan rasa haus dan dahaga akan ilmu. Teliti melihat kebutuhan
dan kondisi siswa. Kemuliaan seorang guru harus terus dijaga dan terjaga oleh
para guru itu sendiri. Oleh karena itu, guru memulainya dengan selalu
memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada para peserta didik.
E. Teacher’s
Duties
Teacher’s duty is not only a profession,
but also as a duty of humanity and society. Teacher transfers knowledge to
students, to create a harmonic personality, to provide students become a good
citizen, teacher as a media in studying, as a leader to lead a students into
adult, teacher as a connector between school and society, teacher as
discipline, teacher as administrator and manager, the occupation teacher as a
profession, teacher as a curriculum planner, as an instructor and sponsor in
students’ activities, helps students to solve their problem and teaches them
from unable to capable.
|
F. Memuliakan
guru
Wajib bagi seorang murid memuliakan gurunya atas
pengabdian dan pengorbanan yang dilakukan guru selama masa hidupnya. Apalagi
kebaikan dunia dan akhirat hanya bisa diraih dengan adab yang mulia, dan
kurangnya adab merupakan sumber terhalangnya kebaikan dunia dan akhirat. Imam
Ibnu Hazm berkata:”Para ulama bersepakat akan wajibnya memuliakan ahli
Al-Qur’an, ahli islam dan Nabi, demikian pula wajib hukumnya memuliakan para
khalifah, pemilik keutamaan dan orang-orang yang berilmu”.[3]
Selain itu, seorang murid juga wajib mengakui dan menyadari kelebihan sang
guru, karena telah menerima banyak manfaat dari guru.
Pengabdian tanpa henti oleh guru
menjadikan ia sosok berharga, sehingga menjadikan pahala bagi yang mendo’akan
kebaikan untuk guru. Rasulullah bersabda:”Apabila ada orang yang berbuat baik
kepada kalian maka balaslah dengan balasan yang setimpal, apabila kamu tidak
mampu membalasnya maka do’akanlah kebaikan untuknya sehingga kalian merasa
bahwa do’a tersebut telah setimpal dengan pemberiannya.”[4]
|
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
Gurulah sebutannya bagi seseorang
yang mengabdikan dirinya dalam membagikan dan mengamalkan ilmunya. Tidak hanya
sekedar mengajar tetapi juga memberikan bimbingan demi membentuk karakter
kebpribadian anak didik, yang kelak akan menjadi kebanggaan bangsa.
Merasa memiliki tanggung jawab yang
besar dalam mencerdaskan anak bangsa, tetapi tidak merasa terbebani dengan
tanggung jawabnya. Dengan modal keikhlasan yang menjadi bekal utamanya.
Melakoni perannya sebagai guru yang tidak hanya ia perankan dalam sekolah,
melainkan dalam keluarga, bahkan lingkungan masyarakat.
Seorang guru mengabdi, menjadi
panutan bagi muridnya, menjadi kebanggaan bagi keluarganya, dan menjadi yang
diharapkan seta dibutuhkan bagi masyarakat. Mengabdi di sekolah, mengabdi
dimasyarakat, dan mengabdi kepada sang Pencipta. Pengabdiannya ia lakukan
dimulai ia keluar dari rumah hingga ia pergi lagi.
|
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Ali, Mahrus,2011, Begini Seharusnya Menjadi Muslimah
Cerdas, Solo:At-Tabiyan
Danim, Sudarwan, 2011, Profesionalisasi dan Etika Profesi
Guru, Bandung:Alfabeta
http//madecenik/rahmat guru membawa kemuliaan.
http://rumahlutfi.files.wordpress.com/2009/02/teacher.jpg
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar