cliuqe

cliuqe
anywhere

Jumat, 19 September 2014

Love Letter


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh...
Ter-Untuk Suamiku tercinta—Kakanda Tarmizi…..
Wahai engkau yang Allah ciptakan untukku...
                Satu bulan sudah berlalu, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Aku masih ingat detik-detik berharga itu, dimana ketika akad atas diriku kau ucapkan Arsy Allah berguncang dan malaikatpun ikut mendo’akan kita. Saat itulah gerbang kebahagiaan akan kita lewati dengan ikatan perjanjian yang kuat membangun istana cinta ber-azaskan qur’ani.
Didalam istana itu kau sebagai raja yang agung dan bijaksana. Sedangkan aku sebagai ratu yang lembut dan memberikan cinta yang meneduhkan.
Wahai engkau yang Allah ciptakan untukku...
                Satu bulan ini kita lewati dengan penuh kebahagiaan. Tapi kita jangan berbangga diri dulu. PR-PR kita masih banyak dan amanah-amanah kita juga masih banyak menunggu didepan dan perjalanan yang akan kita tempuh juga masih sangat panjang. Masa perkenalan sebulan ini memang tidak akan pernah cukup untuk kita bisa mengenal pribadi masing-masing. Bahkan sepanjang kebersamaan kita mengenali dua kepribadian yang berbeda. Tapi percayalah, bahwa cinta bisa membuatnya begitu indah.
Wahai engkau yang Allah ciptakan untukku...
                Perlu kau sadari, bahwa aku bukanlah se-sholehah istri para nabi dan istri para sahabat. Aku adalah wanita yang hidup dizaman modern yang berusaha untuk mendekatkan diri ini padaNya, karna ku tahu itu tidak gampang. Maka dari itu, Allah menciptakan aku untukmu karena Allah tau kau mampu menuntun aku. Aku adalah tulang rusukmu yang bengkok. Jika kau paksa untuk lurus maka ia akan patah, tapi jika kau biarkan saja maka ia akan selamanya tetap bengkok.
                Aku wanita yang rapuh, dan engkau juga lelaki yang bisa menjadi khilaf. Kita punya ego masing-masing untuk merancang masa depan yang begitu indah. Tapi kita tidak akan pernah berdaya untuk menolak ketentuanNya.
Engkau yang Allah ciptakan untukku...
                Kau tau...? diantara kasih sayang Allah, aku mendapatkan satu diantaranya. Dengan kasih sayangnya itu kita menjadi tauladan yang baik. Allah menitipkan kasih sayangnya itu padaku berupa ‘rahim’. Melalui rahim itu Allah ciptakan permata-permata yang mendo’akan kita untuk sampai kesyurgaNya. Suamiku, seperti komitmen kita diawal pernikahan. Kita akan membentuk keluarga yang qur’ani. Mendidik anak-anak kita dengan penuh cinta dan sama-sama mengenalkannya pada Robb yang telah menciptakannya. Mengalirkan perjuangan dalam darahnya. Mendidik kepribadiannya menjadi mujahid dan mujahidah Allah yang mempunyai semangat jihad yang berapi-api. 
Suamiku...
                Sekian dulu surat cintaku ini. Seperti janji kita, disetiap tanggal pernikahan kita, aku akan mengirimimu sepucuk surat cinta. Insyaallah.
 Wassalam
Istrimu
Ainie (Ayu Handayani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar